Bayangkan Anda saat ini adalah mahasiswa tingkat akhir, anda ingin sekali menjadi programer setelah lulus Kuliah nanti, kira kira model bisnis software seperti apa yang cocok bagi anda? Nah silahkan baca sampai selesai ya. Artikel ini memberi gambaran variasi dan perkembangan model bisnis software. Semoga artikel ini memberi pencerahan bagi para lulusan baru dibidang IT sebelum terjun ke lapangan atau bagi siapa saja yang tertarik masuk kedalam bisnis software. Model bisnis software sangatbervariasi dari model kontrak kerja, bundle dengan hardware sampai model bisnis open source. Untuk jelasnya silahkan baca ulasannya dibawah ini.
MODEL KONTRAK KERJA
Model ini sebenarnya model bisnis paling tua karena model ini dipakai bukan hanya di dunia software namun juga di berbagai industri yang lain. Kebanyakan perusahaan software di indonesia menawarkan model ini. Membuat software sesuai keingin client. Selain Perusahaan, kebanyakan freelance di Indonesia juga menerapkan model ini. Caranya anda diminta membuat software oleh Client, setelah program jadi anda dibayar. Model ini sudah ada sejak era komputer generasi pertama dan terus berlanjut sampai hari ini.
Model Bundle Hardware
Sebelum era MS-DOS dan Personal Komputer muncul, Sangat jarang ada perusahaan software yang spesialis membuat software. Saat itu kebanyakan masih fokus di dunia Electronic dan Hardware. Software saat itu tidak bisa dipisahkan dengan hardware. Bahkan menurut Richard Stalman pendiri Gerakan Free Software, Source code software selalu disertakan saat membeli hardware seperti printer atau komputer. Ketika Hardware macet, mereka bisa mengedit kode program dan memperbaikinya sendiri. Saat itu kebanyakan pemakai komputer adalah Pemerintah, Scientis, Akademik dan Militer. Pemakaiannya pun sebatas pada Kalkulasi data yang komplek. Jangan berpikir Game 3D atau tampilan Windows dengan thema keren. di era itu bahkan sebuah komputer dengan tampilan Prompt Command line sudah dianggap canggih. Di kala itu, ketika kita membeli hardware maka biasanya sudah disertakan OS dan Compiler. Maka kebanyakan Pemakai waktu itu bisa coding dengan bahasa C atau basic.
Walaupun model bisnis ini sudah lama tapi masih banyak perusahaan IT yang fokus ke model bisnis ini. Anda bisa tebak ? jawabannya adalah Apple, produk produk software Apple sangat jarang di jual terpisah dengan hardwarenya. contohnya iPhone atau MacBook. Selain itu tanpa kita sadari, setiap Perusahaan Smartphone dan gadget juga menggunakan model bisnis ini. Kita ga pernah kan lihat orang Beli smartphone terus ga ada OS nya? Di indonesia, cara seperti ini juga masih banyak dipakai namun untuk produk produk tertentu seperti Mesin Absensi Sidik jari /absensi wajah ataupun mesin pengoreksi jawaban multiple choice. Anda juga bisa menjadikan ini sebagai model bisnis jika software yang anda buat berjalan di custom hardware atau embeded device.
MODEL Lisensi/Retail/ECERAN.
Model kedua ini mulai ada sejak era PC dan MS-DOS. Pelopor model ini yang pertama adalah Microsoft yang kemudian di ikuti oleh vendor lain yang fokus bergerak di bidang software seperti Adobe, Oracle dan berbagai perushaaan software lainnya. Model Lisensi adalah model yang paling populer di era Kejayaan Desktop ( sekitar 1985-2005). Model lisensi ini juga mempunyai bayak variasi seperti Trialware untuk software yang mau kita coba gratis dengan batas waktu, shareware, model sofware yang gratis namun fungsinya dibatasi dan Adware yang menampilkan iklan di software tersebut.
Produk Lokal yang cukup populermenggunakan model lisensi adalah Billing explorer. Metode mengamankan software ini dari pembajak adalahbahwa key lisensi didapat dengan cara mengkombinasikan Mac Address LANCard PC Billing server dengan informasi pribadi pembeli. Cara ini juga dipakai oleh Mikrotik OS yang diinstall di PC, sementara itu Windows menggenerate Lisensi (Activation key) dengan mengkombinaikan Lisensi key di Kotak CD retailnya dnegan Motherboard Komputer. Sebagai tambahan Model aplikasi mobile berbayar yang ada di playstore atau Appstore juga menggunakan model ini.
Model Opensource
Model bisnis ini merupakan reaksi dari munculnya model lisensi di era 80-an. Model bisnis ini bukan terletak pada kode programnya tapi layanan disekitar free software tersebut misal integrasi sistem, technical support, training, ataupun model donasi. Lebih rinci dari model ini bisa anda baca di artikel yang sudah saya tulis dengan judul Model Bisnis Open Source.
Model Software As A Service/ Langganan.
Model bisnis ini mulai booming sejak era Web 2.0 dan sosial Media ( 2005-sekarang). Contoh dari model bisnis ini adalah Amazon Webservice, Google App , webhosting, ataupun layanan Aplikasi Online yang kita harus membayarnya dengan model perbulan atau pertahun. Kelebihan model ini adalah user tidak perlu mendownload dan menginstall software di komputer, cukup dengan menggunakan browser seperti firefox atau chrome untuk mengakses layanan software tersebut.
Variasi dari model ini diantaranya Pay As You Go dan Freemium. Untuk Pay As You Go bayar yang kamu pakai saja misalkan layanan konversi Document . Ada model yang membayar perbulan/pertahun sebanyak apapun dokumen yang kamu konversi namun ada juga yang membayar berdasarkan pemakaian. Misal untuk 100 dokumen bayar 100USD, namun tuk pemakaian 1000 dokumen bayar 200USD , ini sekedar contoh saja. Jika anda pehatikan, layanan seperti ini sangat banyak di internet.
Model Freemium (Free and Premium) sendiri menawarkan versi Gratis dengan keterbatasan fitur atau limit pemakaian sedangkan jika anda tertarik dengan fitur lengkapnya, maka anda bisa berlangganan versi premiumnya.
Model Bisnis Broker
Model bisnis ini adalah dengan cara membuat layanan yang mempertemukan antara Produsen/Penjual dan Konsumen. Model bisnis ini contohnya dalah Marketplace seperti bukalapak, GoJek, Uber, Playstore , Appstore ataupun perusahaan yang mempertemukan antara freelancer dengan calon client. maka jangan heran kalau bermunculan website yang mempertemukan antara pekerja freelance dengan pemberi kerja ini diinternet seperti freelancer.com dan https://projects.co.id.Model bisnis Broker ini mulai rama sejak era Sosial Media dan makin terjangkaunya internet baik oleh Produsen ataupun konsumen.
Model Iklan
Model ini adalah Model yang paling banyak dipakai oleh layanan website (WebApp) dan Mobile App. Anda gratis memakai sepuasnya namun kadang iklan akan tampil di aplikasi yang sedang anda pakai. Model ini adalah model yang paling populer di era sosial media dan Mobile. Model ini populer karena layanan Adsense dan AdMob dari Google . Cara kerjanya, pemasang iklan memasangkan iklannya ke Google, Google akan mencari isi website yang paling relevan dengan iklan dari pengiklan lalu iklan ditampilkan di website tersebut.
MODEL BISNIS STARTUP
Model bisnis ini adalah anda membuat (prototipe) layanan atau produk yang menarik, lalu anda mencari investor agar mau membiayai perusahaan anda. Harapannya bisnis startup ini besar dan menjadi perusahaan yang menguntungkan. Tentunya setelah startup ini menjadi perusahaan resmi, model bisnisnya akan berubah ke model iklan, model bisnis broker (Seperti kebanyakan website marketplace) ataupun model Software as a Service tergantun model startup anda. Model bisnis ini cocok untuk perusahaan baru di bidang IT yang ingin mendapat suntikan modal.
Masih ada beberapa model lain namun biasanya model tersebut merupakan variasi dari model diatas atau kombinasi dari model diatas. Sebagai penutup, jika anda hidup di indonesia dan ingin jadi seorang programer, sepertinya model bisnis “Kontrak Kerja” adalah model bisnis yang paling realistis, baru di ikuti model iklan , model bisnis retail (menjual software) baru yang terakhir adalah model bisnis open source.
Mantap dong