Dalam posting kali ini saya akan membahas tentang  fu PHP.ini, untuk lebih jelasnya saya akan menulis dalam bentuk FAQ sehingga lebih mudah dipahami.

Apa itu file php.ini?


PHP.ini adalah file konfigurasi PHP. File inilah yang mengatur bagaimana PHP mengeksekusi script.

Dimana letak File PHP.ini?

Letak file ini bisa dilihat dengan menggunakan fungsi phpinfo(). anda bisa membuat script sederhana seperti dibawah ini

<?php
phpinfo();
?>

carilah baris Loaded Configuration File, anda akan melihat path php.ini., bagaimana jika script diatas tidak berjalan?  kemungkinan terbesar didalam file php.ini seting expose_php=off, maka carilah letak instalasi PHP anda, dan cari php.ini secara manual di folder instalasinya kemudian pastikan expose_php =on

mengapa saya harus tahu konfigurasi php.ini?

Kebanyakan programmer pemula akan menganggap bahwa setiap script yang dia buat dan error atau tidak berjalan sebagaimana mestinya akan mengira bahwa scriptnya lah yang salah, padahal belum tentu, misalkan secara default file konfigurasi php hanya membolehkan maximum_upload=2M. Ketika anda mengupaload lebih dari 2M, maka pasti script error/file gagal di upload, hanya melihat dan menganalisa  script yang anda buat tidak akan menyelesaikan masalah, maka anda harus mengubah file php.ini agar maximum uploadnya bisa lebih dari 2M.

 parameter apa saja yang harus saya tahu?

Ada beberapa parameter utama yang harus anda perhatikan agar script anda portabel dan anda tidak kebingungan ketika script anda idak jalan, semua parameter berikut ini adalah penting untuk tahap “development/coding” dan disarankan statusnya ON, seballiknya, parameter dibawah ini disarankan di OFF kan pada server produksi demi alasan keamanan dan performa. berikut ini adalah parameternya

Loaded Configuration file 

letak file konfigurasi dari file php.ini, anda harus tahu letak file ini agar bisa mengubah setting PHP.

php version 

Versi dari PHP, beberapa CMS dan framework mensyaratkan berjalan pada php versi tertentu, anda bisa melihat baris PHP version dengan mudah dari hasil eksekusi file script phpinfo diatas.

URL Open & URL Include

allow_url_fopen=on

on artinya kita bisa membuka file dari script PHP, misal anda mengedit file ,

allow_url_include=on

url include artinya anda dibolehkan menginclude file. anda pasti sering melihat code php dimana terdapat baris include(‘foo.php’);.

Jika baris ini di off, maka dipastikan script include anda tidak akan bekerja.  Hal ini pernah saya alami, dimana script jalan di komputer development namun tidak berjalan di komputer client.

Display Error

display_error=on

display_startup_error=on

Pada saat development, sangat disarankan dua baris ini dipastikan on, jika ini dalam posisi off, anda akan kesulitan melakukan pencarian error, karena di  halaman browser hanya muncul “BLANK” tanpa keterangan apapun, sedangkan ekssekusi perintah php gagal di jalankan. dan jangan lupa baris error reporting dipastikan E_ALL|E_STRICT

error_reporting=E_ALL | E_STRICT

Open tag

PHP mempunyai 3 tag pembuka diantaranya <?php …..?> , yang kedua <?…..?> dan yang ketiga <%…..%>. Cara pertama adalah yang paling direkomendasikan, namun kadang ada programmer yang lebih memilih cara kedua (short_open_tag) atau cara ketiga (asp_tag), pastikan dua baris berikut ini on di php.ini, jika anda terbiasa memakai short_open_tag, namun di server baris konfigurasi ini dibuat off, maka dijamin script anda tidak akan di eksekusi.

short_open_tag=on

asp_tags=on 

Maximal file upload

file_uploads=ON

upload_max_filesize=2M

baris pertama menghidupkan fitur file upload, sedangkan baris kedua menentukan maximal file uplaod. Gantilah   baris diatas sesuai kebutuhan, jika di website anda menginginkanfile upload maximal 10 M baris diatas harus diganti menjadi upload_max_filesize=10M.

waktu eksekusi dan Limit memori

max_execution_time=30 

memory_limit=128M

Baris pertama berfungsi untuk membatasi waktu eksekusi script maximal 30 detik. Untuk script biasa mungkin cukup, namun jika script anda melakukan pemrosesan yang lama, naikan saja batasnya menjadi 60 (detik). Sedangkan baris kedua menentukan batas memori yang bisa dipakai oleh PHP. Jika anda punya server dengan RAM 2GB, maka dengan konfigurasi diatas, tetap saja memori yang dipakai oleh PHP maximal 128M, untuk website kecil tidak akan berpengaruh banyak, namun untuk website yang besar dengan user ratusan maka disarankan anda menaikan batasan memorinya.

Saya sudah mengganti file konfigurasinya, tapi kok tidak berefek?

Restart webserver anda, jika anda tidak tahu, cukup restart komputer/ server, baru file konfigurasi yang baru akan di load.

Saya Memakai Database selain MySQL, mengapa saya gagal melakukan koneksi kedatabase?

Kemungkinan pertama, username dan password untuk koneksi anda salah, kemungkinan kedua, PHP yang anda install tidak mendukung Database yang anda pakai. Kemungkinan ketiga, PHP anda mendukung namun secara default statusnya OFF. Jika anda memakai bundle seperti Wamp, Appserv atau XAMMP, silahkan merujuk kewebsitenya kembali.

Script PHP saya (tetap) error? Dimana saya mencari bantuan?

Langkah pertama ketika script error adalah cek pada baris yang error, biasanya kurang titik koma atau kurung . bertanyala ke Google dengan cara mempaste error yang muncul di browser. jika masalah tidak selesai, carilah di stackoverflow, website ini adalah tempat ngumpul programmer dunia yang akan memberikan solusi secara real.  ikutilah forum/milis PHP, saya yakin disana banyak yang bisa membantu.

nah demikian saja, semoga bermanfaat!

By Candra Adi Putra

Candra Adi Putra S.Kom adalah Alumni STMIK AKAKOM Yogyakarta. hubungi saya di candraadiputra (at) gmail (dot) com

3 thoughts on “Mengenal File konfigurasi PHP”

Leave a Reply to Aan Rusmanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from CandraLab

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading